Salah satu sistem hidroponik yang banyak diadaptasi oleh kebun hidroponik skala komersil saat ini adalah sistem Nutrient Film Technique (NFT). Tanaman yang dibudidayakan dengan sistem NFT umumnya adalah sayuran seperti sawi, selada, kangkung, dan bayam. Dalam sistem NFT, terdapat 3 fase pertumbuhan tanaman yang masing-masing berada dalam modul yang berbeda, yaitu fase semai, remaja, dan dewasa. Tanaman pada hidroponik dipindahkan dari satu modul ke modul lainnya ketika usia tanam telah mencapai akhir fase karena pada saat tersebut luas kanopi tiap tanaman mulai saling menutupi. Tujuan dari pembagian modul tersebut diantaranya untuk efisiensi lahan dan menghindari terjadinya persaingan mendapatkan cahaya matahari. Namun kendalanya adalah petani membutuhkan tenaga yang lebih besar untuk memindahkan tanaman dari satu modul ke modul yang lainnya mengingat dalam kebun skala komersil jumlah tanaman dalam satu periode tanam dapat mencapai ribuan hingga puluhan ribu.
Informasi selengkapnya silakan simak video berikut ini:
Video ini adalah luaran dari PKM-Karsa Cipta oleh Syahwal Zulkarnain, Ardan Jaenuri , dan Satria Primatama, dengan Dosen pembimbing Andri Prima Nugroho, Ph.D. Penelitian ini dikembangkan di Smart Agriculture Research, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian dan di danai dengan skema PKM 2020.
[simple-author-box]