Pergerakan Tanaman dan Ritme Sirkadian
Pergerakan tanaman merupakan salah satu proses yang terjadi akibat adanya iritabilitas yang dimiliki oleh tanaman baik mendekati maupun menjauhi rangsangan. Sobat Smart Farmer, tahukah kalian jika pergerakan tanaman memiliki sebuah irama yang dipicu oleh adanya jam biologis? Jam biologis adalah fluktuasi periodik dalam biologi organisme yang sesuai untuk menanggapi terjadinya perubahan kondisi lingkungan secara periodik. Jam biologis pada tanaman akan membentuk sebuah siklus biologi. Pada tanaman, siklus tersebut akan berulang setiap 24 jam dan disebut dengan ritme sirkadian seperti yang dapat dilihat pada gambar 1.1.
Bagian 1. Interaksi gelombang elektromagnetik dengan bahan pangan dan pertanian
Gelombang elektromagnetik (GEM) merupakan energi yang memiliki sifat listrik dan magnet. Karena GEM tersebut merambat mengikuti garis lurus dan tidak memerlukan media untuk merambat maka sering disebut radiasi GEM. Parameter GEM didefinisikan oleh tiga faktor dasar yaitu frekuensi (f), panjang gelombang (λ), dan energi foton (E). Frekuensi adalah jumlah gelombang siklus per satuan waktu (Hz, jumlah siklus per detik), yang berbanding terbalik dengan panjang gelombang. Gambar 1 menunjukkan bahwa jika panjang gelombang suatu energi adalah panjang maka frekuensi dan energinya rendah, serta sebaliknya.
Gambar 1. Hubungan antara panjang gelombang (λ), frekuensi (f), dan energi (E)
Label Indonesia sebagai negara agraris perlu dikaji ulang dengan memperhatikan berbagai faktor dan fakta yang ada saat ini. “Orang bilang tanah kita tanah surga .. tongkat kayu dan batu jadi tanaman” merupakan penggalan lirik lagu “Kolam Susu” yang dinyanyikan Koes Plus pada era tahun 70’an, pastinya sudah tidak cocok lagi dengan kondisi sekarang. Pekerjaan sebagai petani tidak lagi memberikan kebanggaan pada diri sendiri, keluarga maupun masyarakat. Apalagi kalau sektor ini menjadi mata pencaharian utama untuk mendukung ekonomi keluarga, bisa dikatakan bahwa keluarga petani masih berada di bawah batas hidup yang layak. Sebenarnya kalau kita melihat angka-angka capaian dalam indikator pembangunan pertanian Indonesia, antara lain; produktivitas tanaman pangan pokok, rasio impor – ekspor dan indeks daya saing produk pertanian, nilai tukar petani, sumbangan PDB sektor pertanian dibanding dengan sektor lain, serta laju konversi lahan pertanian menjadi non-pertanian per tahun, memberikan kesimpulan bahwa kita harus melakukan perubahan paradigma (reorientasi dan re-design) pembangunan pertanian yang paling mendasar.
Berbicara mengenai perkembangan teknologi pertanian, tentu saja erat kaitannya dengan studi temuan yang berhasil diciptakan. Penemuannya dapat berupa software, hardware, ataupun ide pemikiran, tujuan dari pengembangan ini yaitu untuk memajukan pertanian presisi yang merupakan teknologi ini berbasis informasi dari pelbagai data yang berada dalam lingkungan tanaman untuk mendapatkan keuntungan optimum, berkelanjutan, dan menjaga lingkungan. Bentuk penerapan pertanian presisi yaitu pengembangan model prediksi pertumbuhan tanaman di plant factory dengan menggunakan jaringan saraf tiruan.
Halo sobat Smart Farmer. Tahukah kamu, saat ini pertanian presisi menjadi salah satu fokus utama dalam pemaksimalan teknologi di sektor pertanian. Plant factory menjadi contoh teknologi masa depan dalam mendukung pertanian presisi dengan mengoptimalkan penggunaan sumberdaya dan memaksimalkan ouput yang diharapkan. Salah satu penerapan pertanian presisi pada plant factory adalah monitoring pertumbuhan tanaman selama masa vegetatif.
Pertumbuhan tanaman sangat penting pada penerapan budidaya plant factory karena menjadi parameter kualitas produksi. Namun, pada penerapannya masih dilakukan secara langsung oleh tenaga kerja manusia menggunakan mistar atau skala dengan pencatatan secara manual. Hal ini memiliki dampak untuk merusak dan mengganggu pertumbuhan tanaman. Dari hal ini, monitoring pertumbuhan tanaman mengalami perkembangan dengan memanfaatkan sistem computer vision dan mobile mechanism.
Sobat Smart Farmer, seperti yang kita ketahui, Pertanian di Indonesia akhir-akhir ini mengalami banyak tantangan seperti pemenuhan kebutuhan pasar, permasalahan iklim, sampai ke alih fungsi lahan. Salah satu solusi untuk itu yakni dengan menerapkan pertanian presisi. Pertanian presisi (precision farming) didasarkan pada informasi dan teknologi pada sistem pengelolaan pertanian yang bertujuan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola informasi keragaman spasial dan temporal di dalam lahan supaya mendapatkan keuntungan optimum, berkelanjutan, serta menjaga lingkungan. Implementasi dari pertanian presisi ini salah satunya dengan melakukan pengukuran pada tanaman untuk dapat mengamati laju pertumbuhannya.
Yogyakarta, 6 Juli 2020. Mahasiswa Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada meraih Juara 1 dalam kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah Agritech Exhibition 2020 dengan tema “SDGs 2030: Inovasi Generasi Milenial untuk Pertanian Visioner”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring penuh dikerenakan pandemi Covid-19.
Bogor, 16 Oktober 2019. Tim Mahasiswa Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada berhasil memperoleh Juara II ditingkat Internasional. Kali ini dari ajang Agricultural Engineering for Sustainable Agriculture Production (AESAP) Student Design Competition 2019 yang diselenggarakan di IPB Convention Center pada 14 – 15 Oktober 2019. Kompetisi ini merupakan kegiatan dua-tahunan bagi mahasiswa Teknik Pertanian/ Agricultural Engineering (AE) se-ASEAN untuk memaparkan desain mereka dalam bidang Teknik Pertanian dan Biosistem.
Tantangan pertanian di masa depan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan pangan yang semakin meningkat dalam kondisi keterbatasan lahan dan adanya pengaruh perubahan iklim (Climate Change) yang menginisasi ketidakstabilan distribusi musim pertahunnya. Plant factory adalah salah satu teknologi masa depan dalam budidaya pertanian yang dapat mengatasi permasalahan ketidakstabilan kondisi lingkungan dan faktor luar, serta pemanfaatan ruang untuk budidaya pertanian. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penerapannya dapat digunakan konsep pertanian presisi yang berupaya mengoptimalkan penggunaan sumberdaya, memaksimalkan ouput (yield), sekaligus mengurangi dampak terhadap lingkungan.
Evapotranspirasi dan kadar lengas tanah merupakan dua parameter yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap kondisi lingkungan. Evapotranspirasi dan kadar lengas sangat erat hubungannya dengan kebutuhan air pada tanaman. Evapotranspirasi dan kadar lengas tanah dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, kecepatan angin, dan radiasi matahari. Pada penelitian ini dilakukan perancangan peralatan monitoring evapotranspirasi dan kadar lengas tanah untuk mengamati perilaku laju evapotranspirasi dan kadar lengas tanah pada tanaman.
Komentar Terbaru