Selamat pagi sobat smart-farmer, berikut ini akan kami ulas mengenai penelitian mengenai perancangan sistem monitoring evapotranspirasi yang diaplikasikan di greenhouse untuk tanaman tomat. Bagi sobat yang belum pernah mendengar istilah Evapotranspirasi, berikut ini sedikit ulasannya.
Evapotranspirasi adalah sebuah proses penguapan yaitu hilangnya keseluruhan jumlah air yang berasal dari permukaan tanah, air, dan vegetasi yang diuapkan kembali ke atmosfer oleh karena adanya pengaruh faktor–faktor iklim dan fisiologi vegetasi. Besarnya evapotranspirasi adalah jumlah antara evaporasi (penguapan air berasal dari permukaan tanah), intersepsi (penguapan kembali air hujan dari permukaan tajuk vegetasi), dan transpirasi (penguapan air tanah ke atmosfer melalui vegetasi) yang terjadi secara bersamaan. Penghitungan ET dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama yaitu pencarian ETo terlebih dahulu. ETo (evaporasi tanaman referensi) yaitu laju evapotranspirasi dari permukaan berumput luas setinggi 8-15 cm, rumput hijau yang tingginya seragam, tumbuh aktif, secara lengkap menaungi permukaan tanah dan tidak kekurangan air.
Ada empat metode yang dapat digunakan adalah Blaney-Criddle, Radiasi, Penman dan Evaporasi Panci, dimodifikasi untuk menghitung ETo dengan menggunakan data iklim harian selama periode 10 atau 30 hari. Penggunaan nilai laju ETo dapat digunakan untuk menilai kondisi suatu lahan pertanian khususnya untuk ketersediaan air tanaman. Pada budidaya tanaman hortikultura dengan karakter tanaman yang mirip dengan tanaman referensi pada pengukuran standar ETo, laju ETo dapat di estimasi dengan metode Penman berdasarkan pengamatan faktor lingkungan seperti intensitas cahaya matahari, temperatur, relatif humiditas, dan kecepatan angin.
Pada penlitian ini dirancang sistem perhitungan evapotranspirasi secara real-time, yaitu proses komputasinya dari data klimatologi yang diamati dari sensor secara langsung. Perhitungan ETo nya dilakukan di server dengan pertimbangan tersedianya memory dan resource untuk komputasi. Tahapan dan perhitungannya menggunakan Metode Penman-Monteith 56, yang direkomendasikan oleh FAO sebagai metode yang presisi. Komputasi dan diagram alir dapat dilihat di poster dibawah berikut dengan hasil pengamatan di Tomato Greenhouse.
Poster ini dipresentasikan oleh Andri Prima Nugroho di Japanese Society of Agricultural Machinery and Food Engineer (JSAM) cabang Kyushu, di Kagoshima, Japan. Disampaikan terima kasih kepada Prof. Okayasu, Kyushu University, sebagai pembimbing dalam penelitian ini.