Selamat pagi sobat smart-farmers, kali ini kami akan mengulas secara singkat mengenai salah satu penelitian yang ada di smart-farming yaitu “Smart Agriculture Framework”. Apa itu SAF?, ini adalah terminologi yang kami gunakan untuk kerangka kerja yang membantu proses smart yang kami usulkan. Kerangka kerjanya (framework) tersusun atas sistem komputasi yang dirancang berjalan di cloud (server) dengan fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan operasional pertanian di lapangan.
Smart Agriculture Framework disusun dari pengetahuan mengenai Agricultural Climatology, pengetahuan tentang iklim, cuaca, baik skala mikro maupun makro (musim), serta pengetahuan mengenai pranoto mongso. Penyusun selanjutnya adalah Plant Biology, pengetahuan mengenai bagaimana interaksi antara lingkungan dan tanaman serta bagaimana tanaman bertumbuh kembang dengan baik, istilah yang biasa dipakai adalah fisiologi tanaman. Selanjutnya adalah Data Science, ilmu mengenai bagaimana data yang diperoleh dapat diolah menjadi informasi, pengetahuan, dan pada akhirnya dapat menjadi kearifan lokal (wisdom). Berikutnya adalah teori kontrol (Control Theory), sebagai respon dalam pengelolaan data/informasi yang telah disusun. Pengetahuan kontrol ini lah yang akan digunakan oleh framework dalam memberikan respon untuk proses kendali lingkungan dan juga pendukung pengambilan keputusan pada operasional produksi pertanian.
Fitur dari Smart Agriculture Framework ini terdiri dari Environmental Monitoring (Pengamatan lingkungan) baik secara realtime online maupun offline dengan durasi dan sensor yang menyesuaikan dengan kebutuhan produksi pertanian. Pengamatan secara terpadu adalah modal utama untuk menuju pertanian presisi yang optimal dalam penggunaan sumber daya dan juga mengurangi dampak pada lingkungan. Fitur selanjutnya adalah Environmental Assessment, penilaian terhadap data/informasi samapi dengan adanya pengambilan keputusan terkait dengan taktis operasional harian. Penggunaan laju evapotranspirasi sebagai indikator kebutuhan air tanaman serta ketersediaan air dalam tanah dapat dijadikan sebagai parameter pengamatan lingkungan. Fitur selanjutnya adalah Environmental Control, untuk memberikan kendali pada lingkungan sesuai dengan skenario. Contoh aplikasi untuk kegiatan irigasi, suhu ruangan dalam greenhouse, dll. Monitoring pergerakan tanaman adalah fitur selnjutnya sebagai cara untuk mendapatkan respon dari tanaman terhadap kontrol lingkungan yang diterapkan. Dengan mengamati ritme sirkadian serta pola pergerakan tanaman dapat dilakukan penilaian terhadap respon perlakuan serta kondisi tanaman.
Implementasi dari framework ini adalah penggunaannya dalam manajemen sistem pertanian lahan terbuka di kawasan tropis. Penelitian yang dilaksanakan sejak tahun 2012 ini dapat mencakup fitur-fitur yang ada di framework. Harapannya, framework ini dapat diterapkan lebih lanjut pada tahap deployment di perkebuhan hortikultura serta pertanian tropis lainnya.
Poster mengenai Smart Agriculture Framework ini dipresentasikan di Kysuhu Branch JSAM meeting bulan September 2016 di Fukuoka, Japan oleh Andri Prima Nugroho, Alhamdulilah mendapat Best Poster Awards. Terima kasih kepada Prof. Okayasu dari Kyushu University yang telah membimbing dan memfasilitasi riset ini.
Apabila sobat smart-farmer tertarik dengan penelitian ini atau ingin mempelajari, menerapkan silakan menghubungi kami via kontak atau sosial media yang ada di halaman depan.
Salam
Terima kasih postinganya, saya memmpunyai satu pertanyaan. Bagaimana strategi penerapan Smart Agriculture Framework ini untuk petani skala menengah kebawah, mengingat bahwa mahalnya peralatan dan juga biaya operasional dan pengembangannya?
Saya bukan dari jurusan Agricultural, akan tetapi Poster ini menginspirasi saya.
Good luck