Monitoring kondisi lingkungan merupakan salah satu bentuk penerapan manajemen pertanian presisi dengan tujuan untuk memberikan informasi kondisi lingkungan secara real-time. Pada penelitian ini dilakukan perancangan peralatan monitoring kondisi lingkungan menggunakan Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) untuk meningkatkan fleksibilitas dalam penerapannya di lapangan serta memanfaatkan tenaga surya sebagai sumber dayanya sehingga mengurangi ketergantungan pada suplai listrik dari PLN. Peralatan monitoring kondisi lingkungan terdiri dari komponen monitoring node dan gateway node. Monitoring node menggunakan Arduino Fio sebagai unit mikrokontroler, sedangkan gateway node tersusun atas Arduino Ethernet yang dihubungkan dengan router Wi-Fi GSM untuk terkoneksi ke Internet.
Transmisi data secara nirkabel dari monitoring node ke gateway node menggunkan modul Xbee S1 dengan interval waktu pengiriman data tertentu. Uji kinerja alat dilakukan dengan mengamati konsumsi daya baterai berdasarkan variasi interval waktu pengambilan data yaitu 5 menit, 10 menit, 20 menit, 30 menit, dan 60 menit. Hasil perancangan adalah berupa peralatan monitoring yang dapat digunakan untuk pemantauan kondisi lingkungan secara nirkabel dan dengan tenaga surya.
Berdasarkan hasil uji kinerja peralatan, daya tahan baterai berdasarkan variasi interval waktu pengambilan data pada 5 menit, 10 menit, 20 menit, 30 menit, dan 60 menit adalah 28 jam, 30 jam, 36 jam, 40 jam dan 48 jam. Dalam perancangan alat ini yang perlu dipertimbangkan adalah jumlah sensor yang digunakan, interval waktu pengambilan data, kapasitas baterai, kapasitas solar panel, dan faktor lingkungan yaitu intensitas cahaya matahari.
Referensi
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&act=view&typ=html&buku_id=154484&obyek_id=4
Kontributor:
M.Hafizh Jabbar, STP
Penulis adalah Alumni Smart Agriculture Research Group, Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Berpengalaman dibidang perancangan field monitoring system berbasis microcontroller dan Cloud Technology.
mantap yang ini, coba kalau ada diterapkan ke hidroponik, untuk sistem kendali agar komposisi pupuk A dan B senantiasa sama karena ada faktor evaporasi dan lainnya.
Untuk tanamannya yang bernilai tinggi, misalkan saja melon