Produk hortikultura merupakan produk yang bersifat perishable (mudah rusak) karena adanya proses respirasi yang terjadi sehingga mempunyai umur simpan yang pendek. Penyimpanan produk hortikultura merupakan usaha untuk memperpanjang umur simpan komoditi (panenan) tersebut dari sejak dipanen hingga saatnya digunakan. Salah satu penanganan teknik pascapanen yang biasa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan melakukan penyimpanan produk hortikultura dengan metode penyimpanan dingin.
Penyimpanan produk hortikultura dengan menggunakan metode pendinginan saat ini pada masyarakat masih belum terkontrol dengan baik. Pada metode penyimpanan ini biasanya hanya melakukan pengontrolan dengan melakukan pengaturan tanpa mengontrol secara kontinyu dan pengamatan yang dilakukan masih dilakukan secara manual yaitu dengan melakukan pencatatan sehingga masih belum produktif. Selain itu, ketika melakukan penyimpanan bisa terjadi perbedaan penurunan kualitas pada setiap produk hortikultura karena udara yang terbatas oleh ruang dan waktu sehingga pada setiap sudut ruang penyimpanan bisa terjadi perbedaan temperatur karena pengendalian aliran udara yang tidak terkontrol. Penyimpanan dingin dilakukan dengan mengontrol suhu dan kelembaban sehingga perlu adanya susatu sistem yang dapat mengontrol secara real-time selama penyimpanan berlangsung yaitu dengan pengotrolan berbasis Internet of Things (IoT).
Pengembangan Sistem Gambar 1. Komponen Perancangan Alat Pengendalian Suhu dan Kelembaban
Pada penelitian yang dilakukan perancangan sistem kerja pengendalian suhu dan kelembaban yang berbasis IoT pada penyimpanan produk hortikultura dengan terintegrasi cloud merupakan salah satu skema yang dibangun untuk pengembangan IoT dengan membuat rancangan sistem pengendalian suhu dan kelembaban kemudian membuat rekayasa ruang penyimpanan. Komponen utama yang digunakan yaitu sensor DHT22 sebagai sensor pembaca suhu dan kelembaban, aktuator yang digunakan Thermo-Electric Cooler (TEC)/Peltier sebagai cooler dan heater untuk pengatur suhu dan Ultrasonic Humidifier sebagai pengatur kelembaban, relay sebagai pengontrol respon komponen serta Wemos D1 Mini sebagai mikrokontroler pengendalian sistem.
Monitoring Sistem Pengendalian Suhu dan Kelembaban
Sistem ini mengontrol penyimpanan dengan memasukan set point pada mikrokontroler, selanjutnya relay yang berfungsi sebagai komponen dalam mengatur respon cooler dan heater serta humidifier akan mengontrol suhu dan kelembaban selama penyimpan sesuai set point yang diatur dari mikrokontroler berdasarkan data dengan yang dibaca berdasarkan sensor. Data dari kinerja pengontrolan yang dibaca kemudian dikirim ke server cloud menggunakan koneksi internet sehingga dapat dimonitor secara real-time. Saat koneksi internet terputus data akan disimpan pada penyimpanan lokal sehingga kemungkinan data lost dapat diminimalisir.
Gambar 2. Skenario Sistem Pengendalian Suhu dan Kelembaban
Tabel 1. Sistem Pengendalian Suhu dan Kelembaban
Kinerja Sistem Pengendalian Suhu dan Kelembaban
Gambar 3. Kinerja Suhu Pada Set Point 12°C Selama Penyimpanan Pada Produk Hortikultura
Gambar 4. Kinerja Kelembaban 90% Pada Set Point 12°C Selama Penyimpanan Pada Produk Hortikultura
Gambar 5. Kinerja Suhu Pada Set Point 16°C Selama Penyimpanan Pada Produk Hortikultura
Gambar 6. Kinerja Kelembaban 90% Pada Set Point 16°C Selama Penyimpanan Pada Produk Hortikultura
Gambar 7. Kinerja Suhu Pada Set Point 20°C Selama Penyimpanan Pada Produk Hortikultura
Gambar 8. Kinerja Kelembaban 90% Pada Set Point 20°C Selama Penyimpanan Pada Produk Hortikultura
Berdasarkan gambar diatas sistem pengendalian dapat mengontrol suhu dan kelembaban sesuai dengan set point yang diingikan. Namun, waktu pengontrolan tergantung komponen alat serta metode On/Off yang digunakan sehingga semakin rendah variasi set point maka waktu yang dibutuhkan dalam mencapai set point akan semakin lama dan grafik cenderung konstan. Hasil pengujian evaluasi kinerja sistem perancangan menggunakan metode uji Root Mean Square Error (RMSE) dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Evaluasi Kinerja Pengendalian Suhu dan Kelembaban
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian ini dapat mengatur suhu dan kelembaban terkontrol serta dari data yang dihasilkan ini dapat membantu dalam mengumpulkan informasi terkait pengoptimalan penyimpanan untuk memberi acuan pada masyarakat atau pihak lain untuk dapat mengetahui pangaruh suhu dan kelembaban pada produk hortikultura.
Acknowledgment
Penelitian ini didanai dengan skema PTUPT tahun 2019yang dilaksanakan di Smart Agriculture Research. Penelitian ini dibimbing oleh: Dr. Andri Prima Nugroho, Dr. Sri Rahayoe, dan Dr. Rudiati Evi Masithoh, M.Dev. Tech.
[simple-author-box]