Yogyakarta, 9 Agustus 2023. Dosen dan Peneliti Smart Agriculture dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian UGM, yaitu Dr. Andri Prima Nugroho, menjadi narasumber dalam acara Summer Course yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian UGM. Tema dari Summer Course tahun ini adalah “Teknologi Inovatif untuk Sektor Agroindustri dalam Era Masyarakat 5.0”. Acara Summer Course ini diadakan secara daring mulai dari tanggal 7 hingga 13 Agustus 2023, dengan total partisipan sebanyak 115 orang yang terdiri dari 59 peserta dari Indonesia, 18 dari Kamboja, 7 dari Thailand, 6 dari Nigeria, 4 dari Malaysia, 3 dari Bangladesh, 2 peserta dari Yaman, 2 peserta dari Sudan, serta masing-masing 1 peserta dari Myanmar, Uzbekistan, India, Polandia, Taiwan, Mesir, dan Somalia. Para peserta bergabung untuk berkolaborasi dalam diskusi kelompok serta menjelajahi Indonesia secara virtual.
Dr. Andri menyampaikan materi dengan judul “Peran Pertanian Cerdas dalam Mendukung Keamanan Pangan di Indonesia: Konsep Pertanian Presisi dan Implementasinya di Daerah Tropis”. Dalam sesi ini, Dr. Andri diarahkan oleh moderator Dr. Deffa Rahadiyan. Materi yang disampaikan oleh Dr. Andri meliputi tantangan yang dihadapi oleh pertanian di Indonesia, pendekatan pertanian presisi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya pertanian. Selain itu, diperkenalkan pula konsep Pertanian Presisi dan Pertanian Cerdas untuk memahami perbedaan antara keduanya. Sebagai bagian dari implementasi, penjelasan mengenai Industri 4.0, Masyarakat 5.0, serta hubungannya dengan adopsi Pertanian 4.0 (Agriculture 4.0) juga diberikan.
Untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai penerapan Pertanian Presisi dan Pertanian Cerdas, contoh penerapan teknologi dalam produksi pertanian lahan terbuka seperti hortikultura, budidaya padi sawah, manajemen perkebunan kelapa sawit, pengelolaan rumah kaca dan rumah kaca cerdas, serta teknologi pabrik tanaman juga dijelaskan. Selain itu, beberapa teknologi masa depan yang masih dalam tahap riset seperti plant motion, plant sensing, dan metode biosensing engineering juga diperkenalkan.
Sesi diskusi dipimpin oleh Dr. Deffa, yang mengarahkan diskusi melalui pertanyaan-pertanyaan seputar penerapan teknologi Pertanian Presisi dan strategi pengembangan produk agar sesuai dengan kebutuhan. Beberapa pertanyaan dari peserta termasuk bagaimana cara memastikan bahwa teknologi ini bisa digunakan oleh semua orang, termasuk yang memiliki keterbatasan kemampuan. Dr. Andri menjelaskan bahwa teknologi hanyalah alat bantu, dan yang terpenting adalah kesadaran manusia akan pentingnya meningkatkan efisiensi melalui penerapan Pertanian Presisi. Dengan pola pikir yang benar, siklus Pertanian Presisi (pengukuran, interpretasi, aplikasi) dapat dijalankan bahkan dengan peralatan sederhana, untuk mencapai hasil yang optimal.
Pada akhir kuliah, Dr. Andri mengakhiri dengan pesan bahwa diharapkan materi yang disampaikan dapat memberikan wawasan dan gagasan baru dalam pengembangan serta implementasi Pertanian Presisi sebagai solusi untuk tantangan pertanian, baik di Indonesia maupun negara-negara peserta lain yang turut ambil bagian dalam acara ini.
Kontributor: AN.
Komentar Terbaru