
Yogyakarta, Indonesia – Dari tanggal 10 hingga 14 Februari 2025, Assoc. Prof. Dr. Nazmi Mat Nawi, Ketua Departemen Teknik Biologi dan Pertanian di Universiti Putra Malaysia (UPM), melakukan kunjungan ke Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai bagian dari Program Joint Supervision and Research 2024. Kunjungan ini, yang didanai oleh Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM, merupakan tindak lanjut dari proposal riset kolaboratif yang tertuang dalam program joint supervision and research dengan penanggung jawab Ir. Andri Prima Nugroho, Ph.D., IPU., ASEAN Eng.
Selama kunjungannya, Dr. Nazmi melakukan serangkaian pertemuan dengan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Prof. Eni Harmayani, M.Sc. Dalam pertemuan tersebut, dibahas mengenai kerjasama internasional antara UGM dan UPM yang harus dilanjutkan untuk penelitian-penelitian strategis yang saat ini sedang dihadapi di Indonesia dan Malaysia.

Pertemuan selanjutnya adalah dengan Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng., dan Dr. Andri Prima Nugroho, yang berfokus pada potensi kerja sama riset di masa mendatang. Diskusi terpusat pada beberapa bidang utama, termasuk pertanian cerdas iklim, manajemen risiko untuk ketahanan pangan, dan penerapan teknologi digital dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit.

Puncak kunjungan ini adalah kuliah tamu yang disampaikan oleh Assoc. Prof. Nazmi kepada mahasiswa Teknik Pertanian UGM. Kuliah tersebut membahas penerapan Industri 4.0 dalam sektor pertanian Malaysia, memberikan wawasan berharga tentang tantangan dan peluang dalam memodernisasi pertanian.
Kunjungan ini menandai langkah signifikan dalam memperkuat kemitraan riset antara UGM dan UPM, membuka jalan bagi proyek dan publikasi bersama di masa depan. Kerja sama ini menjanjikan kemajuan inovasi pertanian dan berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Diskusi selama kunjungan menekankan pentingnya meningkatkan produktivitas pertanian melalui riset dan teknologi inovatif. Kedua institusi menyadari bahwa mengatasi tantangan ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan memerlukan pendekatan kolaboratif yang memanfaatkan keahlian dari Malaysia dan Indonesia.

Lebih lanjut, kemitraan ini bertujuan untuk mengeksplorasi integrasi teknik pertanian presisi, yang dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan hasil panen. Dengan berbagi pengetahuan dan sumber daya, UGM dan UPM siap memberikan kontribusi signifikan bagi sektor pertanian di kedua negara.
Seiring dunia menghadapi tekanan yang meningkat akibat perubahan iklim dan pertumbuhan populasi, kebutuhan akan praktik pertanian berkelanjutan menjadi semakin mendesak. Kolaborasi antara UGM dan UPM adalah langkah proaktif menuju pengembangan solusi yang dapat meningkatkan ketahanan dan produktivitas pertanian.
Sebagai kesimpulan, kunjungan Assoc. Prof. Dr. Nazmi Mat Nawi ke UGM tidak hanya memperkuat hubungan antara kedua universitas tetapi juga menetapkan panggung untuk riset berdampak yang sejalan dengan tujuan keberlanjutan global. Komitmen untuk bekerja sama di bidang pertanian pasti akan menghasilkan solusi inovatif yang menguntungkan kedua negara dan berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan.