
Yogyakarta, 14 Maret 2025 – Smart Agriculture Research Center (SARC) di Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) semakin menunjukkan komitmennya dalam memajukan pertanian modern di Indonesia. Hal ini ditandai dengan terselenggaranya pertemuan daring antara SARC UGM dengan Wageningen University and Research (WUR), Belanda, pada tanggal 14 Maret 2025. Pertemuan ini merupakan bagian dari persiapan pelaksanaan joint supervision and research program 2025 dan inisiasi kerjasama joint supervision untuk program penelitian Athala Fawwaz, mahasiswa S2 UGM, yang berfokus pada pemanfaatan teknologi plant phenotyping untuk peningkatan produktivitas tanaman di pertanian indoor.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Dr. Joseph Peller dan Dr. Ing. Gerrit Polder dari WUR, Prof. Lilik Sutiarso dari UGM, Athala Fawwaz, serta Dr. Andri Prima Nugroho selaku fasilitator. WUR, yang dikenal sebagai salah satu universitas terbaik dunia di bidang pertanian dan ilmu hayati, menyambut baik tawaran kerjasama ini. Keahlian WUR di bidang image processing dan plant phenotyping dianggap sangat relevan dengan penelitian Athala.
Penelitian Athala mengusung pendekatan berbasis data untuk menjawab tantangan pertanian indoor, seperti konsumsi energi yang tinggi dan fluktuasi iklim mikro. Dengan memanfaatkan pemodelan komputasi, teknologi Internet of Things (IoT), dan hyperspectral imaging, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi dan monitoring kesehatan tanaman secara real-time.
Kerjasama joint supervision ini akan memberikan kesempatan bagi Athala untuk mendapatkan pembimbingan dan masukan untuk pelaksanaan penelitian dari WUR, Belanda. Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat jejaring internasional UGM, tetapi juga mendorong transfer ilmu dan teknologi pertanian modern ke Indonesia. Diharapkan, hasil penelitian ini dapat berkontribusi pada pengembangan pertanian indoor yang berkelanjutan dan menjawab tantangan ketahanan pangan di masa depan.

Smart Agriculture Research UGM terus berperan aktif dalam mewujudkan pertanian modern yang inovatif dan berdampak positif bagi masyarakat. Dengan fokus pada produktivitas pertanian dan adaptasi terhadap perubahan iklim, inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang bertujuan untuk memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan praktik pertanian yang tangguh.
Selain meningkatkan produktivitas pertanian, kerjasama dengan WUR diharapkan dapat mendorong penelitian yang mengatasi dampak perubahan iklim terhadap pertanian. Mengingat perubahan iklim merupakan ancaman signifikan bagi ketahanan pangan, integrasi teknologi canggih dalam pertanian sangat penting untuk mengembangkan strategi adaptif.
Kemitraan antara UGM dan WUR mencerminkan upaya global untuk mengatasi tantangan pertanian yang mendesak melalui penelitian dan inovasi. Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian, kedua institusi bertujuan untuk menciptakan solusi yang dapat diterapkan di Indonesia dan sekitarnya, memastikan masa depan pertanian yang berkelanjutan.
Seiring dengan meningkatnya permintaan akan produksi pangan di tengah kondisi iklim yang berubah, inisiatif seperti ini sangat penting. Mereka tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian tetapi juga mempromosikan praktik berkelanjutan yang dapat bertahan dalam ujian waktu dan perubahan lingkungan.
Sebagai kesimpulan, kolaborasi antara Smart Agri UGM dan Wageningen University menandai langkah signifikan menuju modernisasi pertanian di Indonesia. Dengan fokus pada penelitian dan teknologi, kemitraan ini siap memberikan dampak yang langgeng pada lanskap pertanian, berkontribusi pada pencapaian SDGs dan memastikan ketahanan pangan untuk generasi mendatang.