Yogyakarta, 6 Juli 2020. Mahasiswa Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada meraih Juara 1 dalam kegiatan Lomba Karya Tulis Ilmiah Agritech Exhibition 2020 dengan tema “SDGs 2030: Inovasi Generasi Milenial untuk Pertanian Visioner”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring penuh dikerenakan pandemi Covid-19.
Sumardo Purba (TPB 2016), Jaromansen Damanik (TPB 2017), dan Andi Telaumbanua (TPB 2017) yang mewakili DTPB di bawah bimbingan Dr. Andri Prima Nugroho mengajukan judul inovasi “BIAMON: Sistem Monitoring Bioakustik Berbasis Microcomputer Terintegrasi dengan Cloud untuk Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dalam Produksi Pertanian”. Sistem ini dikembangkan di Smart Agriculture Research Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem UGM bekerja sama dengan Bio-Acoustic Resarch UGM, kelompok penelitian multidisiplin yang berfokus pada pemanfaatan sinyal bio-akustik untuk mendukung proses produksi pertanian.
Sumardo menjelaskan bahawa prototipe sistem yang diajukan, BIAMON adalah sebuah sistem monitoring sinyal akustik dari suara hewan yang mana dalam pengembangan kedepannya dapat dimanfaatkan sebagai indikator dalam pengamatan perilaku hama guna menerapkan konsep pengendalian hama terpadu. Sinyal akustik suara hewan di lingkunan budidaya pertanian luar ruangan ditangkap dengan microphone yang terhubung dengan microcomputer yang diprogram untuk mengelola periode sampling, penyimpanan, dan pengiriman data dari media penyimpanan lokal ke Cloud melalui jaringan Internet. Data sinyal suara dapat tersimpan dan terorganisasi di Cloud untuk memudahkan pengelolaan dan pengolahan lebih lanjut. Sistem ini telah di uji cobakan untuk pengamatan sinyal akustik suara Tonggeret (Dundubia manifera) dan Jangkrik (Gryllus assimilis) yang banyak ditemui pada lahan budidaya tanaman produksi pertanian. Karakterisasi dan identifikasi perilaku sinyal akustik terhadap realita hama penyakit yang ada di lapangan menjadi tahapan selanjutnya dari pengembangan sistem monitoring ini.
“Sinyal suara hewan memiliki frekuensi yang khas dalam merespon perubahan kondisi lingkungannya, hal inilah yang menjadi ide dalam pengembangan peralatan ini. Kolaborasi dan kerjasama multidisplin di Bio-Acoustics Research UGM yang saat ini melibatkan peneliti dari Fakultas Biologi, Pertanian, Teknologi Pertanian, dan Teknik Fisika akan terus dikembangkan” Tambah Andri Prima Nugroho sebagai dosen pembimbing.
Dalam kompetisi tersebut, tim DTPB telah menyingkirkan kompetitor yang mengajukan karya ilmiah dan prototipe dari perguruan tinggi se-Indonesia sehingga dapat masuk babak final. Di babak final yang diselenggarakan tanggal 4-5 Juli 2020 ini, tim ini berhasil menempati peringkat pertama dari 5 finalis yang mempresentasikan karyanya diantaranya dari UGM, UNNES dan UNHAS.
Menurut dewan juri, BIAMON ini relevan dan dapat diterapkan serta perlu dikembangkan untuk mendukung pengembangan teknologi di bidang pertanian dan sekaligus mendukung revolusi industri 4.0. Konsep integrasi dengan cloud, pemonitoran dan pengendalian hama serta dilengkapi solar panel adalah teknologi yang sangat bagus untuk dikembangkan di Indonesia.
Kontributor: Sumardo Purba
Editor: AN.