“Saya sangat gembira, Mas, karena mimpi saya selama studi S3 di Jepang akhirnya menjadi kenyataan,” ujar Dr. Affan Fajar Fallah saat kami sama-sama diundang dalam acara Panen Perdana Strawberry di Plant Factory milik PT. Inastek. Perusahaan ini juga yang sebelumnya berkolaborasi dengan kami di SmartAgriculture Research untuk merealisasikan SmartAgri Plant Factory di Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM. Sekitar tahun 2012, Pak Affan pernah mengajak saya untuk mengembangkan Indoor Farming. Karena saya baru saja kembali dari studi, saya belum bisa membayangkan bagaimana kelanjutannya. Saat itu, Dr. Affan telah mencoba membudidayakan Strawberry, baik varietas lokal maupun internasional, bahkan dengan memanfaatkan ruang laboratorium yang tersedia di gedung lama FTP.
features
Yogyakarta, 20 Februari 2024 – Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM), menyambut kunjungan dari perwakilan Mondelez International, Sisko Budiyanto, M.Sc., dalam rangka inisiasi kerjasama pertanian presisi. Kunjungan ini merupakan langkah lanjutan setelah tim Smart Agriculture Research UGM mengunjungi Pasuruan Cocoa Technical Centre (PCTC) milik Mondelez International.
Prof. Dr. Lilik Soetiarso, Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM, bersama Dr. Andri Prima Nugroho, Ketua tim riset Smart Agriculture, dan para peneliti SmartAgri, menyambut hangat delegasi dari Mondelez. Dalam kunjungan ini, tim SmartAgri mempresentasikan hasil analisis fasilitas greenhouse di PCTC dan memaparkan beberapa solusi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian presisi.
Kegiatan yang bertajuk “Sinergitas Sistem Pertanian Cerdas di Era Industri 4.0 dan 5.0” dihadiri oleh kurang lebih 100 peserta ini membahas mengenai informasi seputar teknologi di era revolusi industri 4.0 dan 5.0. khususnya dalam bidang pertanian dengan memanfaatkan teknologi berbasis informasi. Pada diskusi ini terdapat interaksi yang aktif antara partisipan dengan pemateri.
Acara dibuka secar resmi oleh Ketua Jurusan Produksi Pertanian Politeknik Negeri Jember, Dwi Rahmawati, SP., MP. dan memberikan arahan mengenai pentingnya memahami dan menguasai teknologi di era revolusi industri 4.0. Sesuai dengan tema pada diskusi kali ini yaitu pengenalan revolusi industri 4.0 dan society 5.0.
![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1830/2022/03/Paparan-Andri-Prima-Nugroho.png)
Andri Prima Nugroho membawakan materi mengenai Aplikasi Pertanian Presisi – Smart Farming untuk Efisiensi Produksi Pertanian di Era Industri 4.0 dan Society 5.0. Disela-sela presentasinya, Andri juga mengajak berdiskusi interaktif dengan peserta untuk mengajak berfikir dan juga diskusi terkait case study penerapan pertanian presisi pada level aplikas di Masyarakat.
Pemateri kedua adalah Agus Ali Nurdin, SE., aktivis petani milenial yang memiliki pengamalan dalam pemberdayaan petani serta sertifikasi petani milenial melalui P4S Okigaru – Ikamaja. Agus Ali atau akrab disapa Kang Guslee ini membagikan pengalaman beliau dalam memajukan bidang pertanian dari konvensional menuju pertanian yang modern dengan pendekatan cerdas dan humanis.
![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1830/2022/03/Suasana-Diskusi-Pertanian-2.png)
Diskusi dan tanya jawab mengenai isu-isu seputar teknologi, penerapan, dan juga permasalahan dalam aplikasi pertanian berlangsung dengan seru, antusiasme peserta yang menayakan secara langsung dan juga melalui media chat dapat mengalir sehingga tak terasa waktu satu jam diskusi terlewati dengan singkat.
![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1830/2022/03/Peserta-diskusi-pertanian-3-web.png)
Andri Prima Nugroho juga mengenalkan beberapa riset yang dilaksanakan di Smart Agriculture Research, sebagai center of excellence penerapan pertanian presisi pada pertanian tropis. Beberapa paket teknologi mulai dari yang sederhana sampai dengan advance coba dikenalkan berikut dengan penjelasan strategi implementasinya. Melalui kegiatan ini diharapkan kedepannya dapat menumbuhkan minat dan keinginan generasi muda untuk terjun dalam bidang pertanian dengan menerapkan teknologi agar dapat menghasilkan kualitas dan kuantitas produk pertanian yang tinggi melalui peningkatan efisiensi proses dan penggunaan sumber daya.
Acara Webinar mengenai Smart Farming ini diselenggarakan secara online dan di siarkan secara langsung melalui platform YouTube Agricia. Materi yang disampaikan oleh Dr. Andri diantaranya: Pemaparan apa itu Pertanian Pintar (Smart Farming)?, bagaimana prospek perkembangan Smart Farming saat ini dan masa depan, dan juga contoh penerapan Teknologi Smart Farming Sederhana pada petani skala kecil dan menengah.
![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1830/2021/03/paparan-bisa.png)
Rekaman kegiatan dan diksusi dapat dilihat pada rekaman di channel youtube sebagai berikut:
Setelah pemaparan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab dengan peserta melalui online meeting dan juga youtube streaming yang dihadiri lebih dari 500 peserta. Melalui media ini, beberapa bentuk penelitian Smart Agriculture sederhana dan penerapannya dikenalkan dan disampaikan kepada audien supaya memberikan gambaran bagaimana teknologi smart farming dapat diadopsi dan diterapkan pada pertanian di Indonesia.
Aulia Rizkiana sebelumnya menyelesaikan penelitian tugas akhir mengenai modeling pertumbuuhan tanaman meggunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan, Artificial Neural Network (ANN), penelitian selengkapnya silakan melihat di video penelitian berikut.
Sedangkan Muhammad Akbar Andi Arief menyelesaikan penelitian tugas akhir mengenai 3D rekonstruksi pada monitoring pertumbuhan tanaman menggunakan metode photogrametri. Penelitian selengkapnya dapat dilihat pada link video berikut.
Mereka berdua akan melanjutkan studi di Master Program Department of Biosystems Machinery Engineering in Chungnam National University (CNU), South Korea dibawah bimbingan Prof. Byoung-Kwan Cho dengan topik yang sama yaitu mengenai Non-destructive Evaluation and Biosensing.
Topik dan materi penelitian mengenai non-destructive evaluation serta biosensing yang dipelajari di Smart Agrculture Research memiliki kaitan erat dengan apa yang dikerjakan oleh peneliti di CNU, seperti penerapan monitoring tanaman, produk pertanian, serta implementasinya di bidang industri.
Dengan adanya pengiriman dua alumni Smart Agriculture ke CNU ini harapannya dapat lebih mempererat relasi dan kerjasama dua Universitas dan riset group yang dikembangkan di Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, sekaligus memberikan peluang dan kesempatan kepada peneliti-peneliti muda untuk mengembangkan penelitian pertanian modern dan kolaborasi dengan peneliti di level Internasional.
Kontributor:
[simple-author-box]
Penelitian ini dilakukan oleh Sumardo Purba dibawah bimbingan Dr. Andri Prima Nugroho, S.TP., M.Sc.,Ph.D. dan Susilo Hadi., S.Si., M.Si., Ph.D. Pengembangan sistem ini dilakukan di Smart Agriculture Resarch, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada.
[simple-author-box]
This video explains our research in the development of a plant growth prediction model based on Artificial Neural Network (ANN) conducted by Aulia Rizkiana, under the supervision of Dr. Andri Prima Nugroho, Dr. Rudiati Evi Masithoh, and Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng. This research was conducted at Smart Agriculture Research, Department of Agricultural and Biosystems Engineering, Faculty of Agricultural Technology Universitas Gadjah Mada.
[simple-author-box]
Sistem yang dirancang terdiri dari alat pemindai tanaman berbasis web-camera yang akan melakukan pengambilan data foto pada objek tanaman. Data foto tanaman yang telah didapatkan kemudian akan diolah menjadi objek tiga-dimensi pada software. Terakhir dilakukan proses pengukuran volumetrik terhadap objek tiga-dimensi tanaman tersebut. Tingkat keakuratan pada metode ini dilakukan dengan cara memvalidasi hasil dari pengukuran volume objek tiga-dimensi dengan pengukuran volume secara konvensional.
Alat pemindai dan rekonstruksi 3D yang dibuat terdiri dari 2 komponen utama dan 1 komponen pendukung. Komponen utama terdiri sistem akuisisi citra dua dimensi foto dan sistem rekonstruksi tiga dimensi. Untuk komponen pendukung alat ini terdiri dari rangka penyangga dari besi siku lubang, lampu LED sebagai lighting tambahan, serta kain untuk alas objek tanaman.
Hidup di negara tropis yang memungkinkan bisa bertanam aneka tanaman sepanjang tahun bukan berarti semua jenis tanaman yang ditanam bisa hidup dengan baik sepanjang tahun pula. Perguliran waktu dari hari ke hari dalam satu tahun, lokasi tempat bertanam sangat berpengaruh dalam pemilihan jenis tanaman yang dihasilkan. Sebagai misal, seorang urban gardener yang tinggal di Bandung akan bisa menanam aneka sayuran bernilai ekonomis tinggi seperti brokoli, paprika, timun kyuri, dan zucchini dengan mudah sepanjang tahun, karena ketinggian tempat serta iklim mikro di sekitar tanaman relatif stabil dari waktu ke waktu.
Gambar 1. Jenis sayuran yang dapat hidup didataran rendah
Sebaliknya ketika bertanam di wilayah dataran rendah seperti Yogyakarta, pilihan tanaman yang bisa tumbuh dengan baik lebih sedikit, hanya jenis-jenis sayuran dataran rendah (seperti yang dapat dilihat pada gambar 1), terlalu banyak hambatan berbudidaya, mulai dari cuaca yang panas, serangan hama penyakit serta ketersediaan air.
Sobat Smart Farmer, pemahaman hal dasar seperti diatas tentu menjadi sangat perlu, karena menurut saya bertani bukan lagi urusan menebar benih, menanam bibit dan memelihara tanaman, serta menghasilkan tanaman. Dalam bertani terkandung seni memahami setiap fenomena yang berkembang dari waktu ke waktu serta memahami karakter alam dan tanaman yang pada akhirnya memang perlu juga memahami pola konsumsi masyarakat yang berbeda dari satu tempat dengan tempat yang lainnya.
Pada masa lalu masyarakat pertanian secara umum lebih mengedepankan ilmu titen dalam memahami karakter alam, menciptakan pranata mangsa jika di pulau Jawa, atau menggunakan Kerta Mase jika di pulau Bali untuk memudahkan menandai waktu menanam, memupuk, memanen umbi, memanen sayuran dan kapan bisa mengolah makanan tertentu. Namun patut disayangkan pengetahuan lokal tersebut kebanyakan diwariskan dalam bentuk pitutur turun temurun, bukan pengetahuan tertulis sekelas old farmer almanac di Amerika yang terdokumentasikan dengan baik selama ber abad-abad.
Sejalan perkembangan waktu dan tuntutan ekonomi, masyarakat mulai melupakan ilmu titen dan pemahaman akan pengetahuan dasar tata musim tradisional sehingga akhir-akhir ini banyak orang yang menanam sekedar menanam, urusan hasil serahkan pada nasib. Hal ini perlu disikapi dengan adanya pengamatan fenomena yang lebih modern dalam kurun waktu tertentu dengan tujuan akhir automatisasi untuk menandai waktu-waktu optimum dalam menanam dan berbudidaya pertanian secara luas. Dengan begitu, tercipta praktek bertanam yang bukan sekedar menanam, tetapi mempunyai dasar ilmiah mengenai berbagai pilihan jenis dan waktu tanam yang selaras dengan kondisi alam, bukan melulu sekedar urusan menanam.
Sribudi Astuti, alumni TEP angkatan 1997, Pegiat Urban Farming, Pengelola UPT Sub Terminal Agribisnis Tempel merqngkap Kasubbag Perencanaan & Evaluasi Dinas Pertanian pangan dan Perikanan Kab. Sleman.
Komentar Terbaru