Aceh, 18 September 2024, dua mahasiswa dan Peneliti Smart Agriculture Research Center, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti acara International Conference on Agricultural Technology and Environmental Sustainability (ICATES) 2024. Dwiki Nugraha dan Fahmi Aryo Majid berkesempatan untuk mempresentasikan hasil penelitian yang berfokus pada pengembangan sistem dan peralatan pada budidaya tanaman dalam ruangan (indoor farming), khususnya implementasi di plant factory – Smart Agri Plant Factory.
Dwiki Nugraha mempresentasikan penelitian berjudul “Development of Thermal Camera-Based Crop Water Stress Index Monitoring System in Plant Factories.” Penelitian ini berfokus pada pengembangan sistem pemantauan stres air pada tanaman menggunakan kamera termal, yang bertujuan untuk mendeteksi stres air lebih dini. Dengan memantau indeks stres air, sistem ini dapat membantu petani di pabrik tanaman mengelola penggunaan air secara lebih efisien, yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tanaman dan produktivitas lahan.
Sementara itu, Fahmi Aryo Majid mempresentasikan penelitian berjudul “Development of Smart Lighting Control System for Plant Factories: An Intelligent Approach.” Penelitian ini menekankan pengembangan sistem pencahayaan cerdas untuk pabrik tanaman, yang dirancang untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman melalui penyesuaian otomatis intensitas dan spektrum cahaya. Sistem ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi energi dan kualitas tanaman, sekaligus mendukung keberlanjutan dalam praktik pertanian indoor.
Kedua penelitian ini menunjukkan potensi besar dalam pengembangan pertanian indoor berbasis teknologi cerdas, yang sangat relevan dengan tantangan global seperti keterbatasan lahan dan kebutuhan akan ketahanan pangan. Inovasi yang dipresentasikan oleh Dwiki dan Fahmi sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mempromosikan pertanian berkelanjutan dan memastikan produksi pangan.
ICATES 2024 dihadiri oleh akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara, dengan tujuan mempertemukan gagasan inovatif dalam bidang teknologi pertanian dan keberlanjutan lingkungan. Keberhasilan Dwiki dan Fahmi dalam konferensi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mengembangkan lebih banyak solusi cerdas untuk masa depan pertanian berkelanjutan.
Konferensi ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi di antara para pemangku kepentingan di sektor pertanian untuk mengatasi isu-isu mendesak terkait produksi pangan dan konservasi lingkungan. Dengan memanfaatkan teknologi, seperti sistem pencahayaan cerdas dan pemantauan termal, komunitas pertanian dapat bekerja menuju peningkatan ketahanan pangan sambil meminimalkan dampak lingkungan.