Pasuruan, 6 Februari 2024 – Dalam rangka inisiasi kerjasama penelitian, sebuah delegasi dari Smart Agriculture Research Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari para ahli di bidang pertanian, yaitu Prof. Dr. Lilik Sutiarso, Dr. Andri Prima Nugroho, M. Athala Fawwaz Dzaky, STP., Ardan Wiratmoko, M.Sc., dan Arif Rakhman Charis, berkunjung ke Pasuruan Cocoa Technical Centre (PCTC) Mondelez International. Kunjungan ini bertujuan untuk menggali potensi kerjasama dalam peningkatan kinerja indoor farming dalam greenhouse, terutama untuk penelitian kakao tropis.
Target
Program Indofood Riset Nugraha (IRN) merupakan program pendanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang sudah ada sejak tahun 2006. Program IRN dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa S-1 dari Perguruan Tinggi di Indonesia yang berfokus pada penelitian tentang “Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal”. Objek penelitian adalah sumber pangan yang berasal dari pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan serta perternakan. Adapun cakupan bidang penelitian meliputi bidang agro teknologi (budidaya), teknologi proses dan pengolahan, gizi dan kesehatan masyarakat, serta bidang sosial, budaya, ekonomi dan pemasaran. Teknis penjurian pada program IRN 2022 yakni berup dilakukanya seleksi administratif dan seleksi substansi yang dilakukan secara daring oleh Tim Panelis. Total peserta atau kandidat terpilih untuk mengikuti Program IRN 2022/2023 ini yakni berjumlah 64 orang yang merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Penelitian yang diajukan oleh Widya dilatar belakangi oelh kurang optimalnya proses produksi pertanian padi sawah dari sisi layanan pemberian air irigasi, sehingga dibutuhkan adanya sistem pengamatannya yang terintegerasi cloud untuk manajemen dan pengelolaan secara presisi. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk merancang alat monitoring/pemantau tinggi muka air untuk saluran irigasi berbasis IoT dengan manajeman data online dan offline, khususnya untuk pengelolaan pada layanan irigasi saluran terbuka padi sawah. Luaran dari penelitian ini, yaitu teknologi berupa Sistem Monitoring debit aliran irigasi yang dapat digunakan petani untuk mengelola irigasi pertanian padi sawah.

Program Indofood Riset Nugraha (IRN) merupakan program pendanaan dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang sudah ada sejak tahun 2006. Objek penelitian adalah sumber pangan yang berasal dari pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, kelautan serta perternakan. Program IRN bertujuan memberikan bantuan dana kepada mahasiswa S-1 untuk melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian tugas akhir. Adapun cakupan bidang penelitian meliputi bidang agro teknologi (budidaya), teknologi proses dan pengolahan, gizi dan kesehatan masyarakat, serta bidang sosial, budaya, ekonomi dan pemasaran. Pada program IRN, proposal yang telah diterima akan dilakukan seleksi administratif dan seleksi substansi yang dilakukan secara daring oleh Tim Panelis. Dalam pelaksanaan program IRN, Peserta wajib mencacat seluruh kegiatan pelaksanaan program penelitiannya pada logbook untuk pelaporan saat monitoring dan evaluasi (monev). Pada akhir pelaksanaan penelitian, peneliti bertanggung-jawab membuat Laporan Akhir Penelitian dan memublikasikannya dalam jurnal-jurnal ilmiah yang terakreditasi. Total peserta atau kandidat terpilih untuk mengikuti Program IRN 2022/2023 ini yakni berjumlah 64 orang yang merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Output dari Program IRN, yaitu terealisasikannya teknologi Soil Moisture Content Monitoring System, laporan akhir, dan publikasi jurnal ilmiah, baik nasional maupun internasional. Selain itu, adanya program IRN akan mendapatkan pelatihan dan pembimbingan tentang membangun riset serta menumbuhkembangkan minat dan kemampuan mahasiswa dalam penelitian ilmiah yang unggul atau berkualitas. Harapannya, dengan program IRN dapat membantu dan mendukung penyelesaikan penelitian tugas akhir dan hasil penelitian ini dapat berguna ke masyarakat sebagai dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya terkait pertanian 4.0 saat ini.
Dr. Andri membawakan materi mengenai Smart Farming – Konsep dan Aplikasinya menggunakan SIPASI: Sistem Pengelolaan Irigasi. Konsep pertanian presisi, tantangan dan strategi implementasinya pada pertanian tropis dipaparkan pada sesi awal, dilanjutkan dengan pengenalan Sistem Pendukung Keputusan – Decision Support System (DSS) SIPASI. SIPASI adalah sistem pengelolaan irigasi yang dikembangkan oleh Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem bekerjasama dengan Tim Advis Modernisasi Irigasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Contoh implementasinya di Daerah Irigasi Wadaslintang Jawa Tengah, Mrican Jawa TImur, dan Way Sekampung Lampung dipaparkan sebagai studi kasusnya.
Peserta yang terdiri 10 Dosen UNTIRTA dengan latar belakang pendidikan yang beragam, mulai dari Agroteknologi, Biologi, Perikanan, Teknik Elektro, dan Teknik Mesin membuat diskusi dan tanya jawab lebih berwarna. Diskusi seputar pertanian presisi dan teknologi pendukungnya, serta teknologi pelengkap SIPASI juga menjadi topik yang ditanyakan sampai akhir sesi.
Dengan adanya pelatihan ini dengan materi pengenalan SIPASI, harapannya dapat memberikan pengetahuan mengenai contoh implementasi konsep pertanian presisi dan modernisasi irigasi yang pernah dikerjakan oleh UGM.
Kesuburan tanah menjadi hal penting yang menunjang keberhasilan proses produksi pertanian. Salah satu inovasi yang akan dibahas pada workshop kali ini adalah adopsi teknologi alat ukur kesuburan tanah. Peralatan yagn dikenalkan untuk mengukur kesuburan tanah yang dikenalkan oleh Balai Penelitian Tanah yaitu PUTS (Perangkat Ukur Tanah Sawah). Seperti yang disampaikan oleh Kepala Balai Penelitian Tanah, Dr. Ladyani Retno Widyati, dalam paparannya.

Dr. Andri Prima Nugroho saat penyampaian di Workshop
Peneliti Smart Agriculture, Dr. Andri Prima Nugroho, menyampaikan paparan mengenai Potensi Smart Farming dalam Pengembangan Usaha Pertanian, dengan memberikan contoh dan case studi teknologi pertanian yang diadopsi pada masyarakat kecil dan menengah. Beberapa studi kasus dan peralatan tepat guna berbasis IT dikenalkan pada pengelolaan pertanian konvensional ke arah semi-modern. Salah satu teknologi yang dikenalkan adalah Sistem Pengelolaan Irigasi (SIPASI), Pengelolaan Pertanian Terpadu berbasis manajemen pengetahuan di SmartAgri.id.
Narasumber lain yang juga dihadirkan dalam workshop kali ini adalah Dr. Eko Zulkifli PT NASA (Natural Nusantara), dengan membawakan materi Arti Penting Manajemen Kesehatan dan Kesuburan Tanah bagi Peningkatan Produksi Pertanian, selanjutnya adalah Dr. Ir. Roso Witjaksono, M.S. dengan paparan Kesiapan Petani terhadap Adopsi Inovasi Pertanian, serta dari Pemerintah ada Opik Mahendra, S.P., M.Sc.
Sesi diskusi dan tanya jawab yang dihadiri oleh peserta dari Akademisi, Pemerintah, dan juga Pengusaha berlangsung secara interaktif mengenai strategi penggunaan/pemanfaatan peralatan untuk meningkatkan produktivitas pertanian untuk masa depan. Semoga dengan sharing dan juga diskusi pada workshop ini dapat memberikan kontribusi perkembangan pertanian Indonesia.
Informasi rekaman acara workshop dapat dilihat pada link berikut.
Kontributor: AN.
Kegiatan yang bertajuk “Sinergitas Sistem Pertanian Cerdas di Era Industri 4.0 dan 5.0” dihadiri oleh kurang lebih 100 peserta ini membahas mengenai informasi seputar teknologi di era revolusi industri 4.0 dan 5.0. khususnya dalam bidang pertanian dengan memanfaatkan teknologi berbasis informasi. Pada diskusi ini terdapat interaksi yang aktif antara partisipan dengan pemateri.
Acara dibuka secar resmi oleh Ketua Jurusan Produksi Pertanian Politeknik Negeri Jember, Dwi Rahmawati, SP., MP. dan memberikan arahan mengenai pentingnya memahami dan menguasai teknologi di era revolusi industri 4.0. Sesuai dengan tema pada diskusi kali ini yaitu pengenalan revolusi industri 4.0 dan society 5.0.

Andri Prima Nugroho membawakan materi mengenai Aplikasi Pertanian Presisi – Smart Farming untuk Efisiensi Produksi Pertanian di Era Industri 4.0 dan Society 5.0. Disela-sela presentasinya, Andri juga mengajak berdiskusi interaktif dengan peserta untuk mengajak berfikir dan juga diskusi terkait case study penerapan pertanian presisi pada level aplikas di Masyarakat.
Pemateri kedua adalah Agus Ali Nurdin, SE., aktivis petani milenial yang memiliki pengamalan dalam pemberdayaan petani serta sertifikasi petani milenial melalui P4S Okigaru – Ikamaja. Agus Ali atau akrab disapa Kang Guslee ini membagikan pengalaman beliau dalam memajukan bidang pertanian dari konvensional menuju pertanian yang modern dengan pendekatan cerdas dan humanis.

Diskusi dan tanya jawab mengenai isu-isu seputar teknologi, penerapan, dan juga permasalahan dalam aplikasi pertanian berlangsung dengan seru, antusiasme peserta yang menayakan secara langsung dan juga melalui media chat dapat mengalir sehingga tak terasa waktu satu jam diskusi terlewati dengan singkat.

Andri Prima Nugroho juga mengenalkan beberapa riset yang dilaksanakan di Smart Agriculture Research, sebagai center of excellence penerapan pertanian presisi pada pertanian tropis. Beberapa paket teknologi mulai dari yang sederhana sampai dengan advance coba dikenalkan berikut dengan penjelasan strategi implementasinya. Melalui kegiatan ini diharapkan kedepannya dapat menumbuhkan minat dan keinginan generasi muda untuk terjun dalam bidang pertanian dengan menerapkan teknologi agar dapat menghasilkan kualitas dan kuantitas produk pertanian yang tinggi melalui peningkatan efisiensi proses dan penggunaan sumber daya.
Acara Webinar mengenai Smart Farming ini diselenggarakan secara online dan di siarkan secara langsung melalui platform YouTube Agricia. Materi yang disampaikan oleh Dr. Andri diantaranya: Pemaparan apa itu Pertanian Pintar (Smart Farming)?, bagaimana prospek perkembangan Smart Farming saat ini dan masa depan, dan juga contoh penerapan Teknologi Smart Farming Sederhana pada petani skala kecil dan menengah.

Rekaman kegiatan dan diksusi dapat dilihat pada rekaman di channel youtube sebagai berikut:
Setelah pemaparan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab dengan peserta melalui online meeting dan juga youtube streaming yang dihadiri lebih dari 500 peserta. Melalui media ini, beberapa bentuk penelitian Smart Agriculture sederhana dan penerapannya dikenalkan dan disampaikan kepada audien supaya memberikan gambaran bagaimana teknologi smart farming dapat diadopsi dan diterapkan pada pertanian di Indonesia.
Acara 1st Japan, Thailand and Indonesia Joint Seminar on Sustainable Agricultural Development Goals (SADGs) kali ini bertajuk Current Status and Future Development on Sustainable Agriculture and Food Supply System in Asia yang diselenggarakan secara online ini bertujuan untuk sharing progress penelitian mengenai smart agriculture dan informatika pertanian dari Jepang, Thailand dan Indonesia.

Smart Agriculture Research, kelompok penelitian di Teknik Pertanian dan Biosistem UGM yang fokus pada pengembangan penelitian dan aplikasi pertanian presisi dan informatika pertanian mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan hasil-hasil penelitian pada forum ini. Dua Dosen dan 5 Mahasiswa dan alumni Smart Agriculture turut serta dalam acara ini.
Daftar Dosen dan judul presentasinya:
- Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng., IPU.
Model of a Selective Agricultural Mechanization in the Digital Agricultural Revolution in Indonesia - Andri Prima Nugroho, Ph.D.
Smart Agriculture Technology for Tropical Agriculture Production in Indonesia – From Research to Practices
Daftar Mahasiswa dan Alumi dan judul poster presentasinya
Development of canal gauge monitoring system based on computer vision technology for supporting the irrigation modernization
Application of 3D Reconstruction System based on Close-Range Photogrammetry Method for Growth Estimation of Chinese Cabbage (Brassica pekinensis L.)
Application of 3D reconstruction of Plant Using Close Range Photogrammetry with Leaf Type Variations
Development of Low-cost Thermography Monitoring System for Plant Health Evaluation
Application of Plant Motion Monitoring System for The Evaluation of Citrus Tristeza Virus (CTV) Infection
Aulia Rizkiana sebelumnya menyelesaikan penelitian tugas akhir mengenai modeling pertumbuuhan tanaman meggunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan, Artificial Neural Network (ANN), penelitian selengkapnya silakan melihat di video penelitian berikut.
Sedangkan Muhammad Akbar Andi Arief menyelesaikan penelitian tugas akhir mengenai 3D rekonstruksi pada monitoring pertumbuhan tanaman menggunakan metode photogrametri. Penelitian selengkapnya dapat dilihat pada link video berikut.
Mereka berdua akan melanjutkan studi di Master Program Department of Biosystems Machinery Engineering in Chungnam National University (CNU), South Korea dibawah bimbingan Prof. Byoung-Kwan Cho dengan topik yang sama yaitu mengenai Non-destructive Evaluation and Biosensing.
Topik dan materi penelitian mengenai non-destructive evaluation serta biosensing yang dipelajari di Smart Agrculture Research memiliki kaitan erat dengan apa yang dikerjakan oleh peneliti di CNU, seperti penerapan monitoring tanaman, produk pertanian, serta implementasinya di bidang industri.
Dengan adanya pengiriman dua alumni Smart Agriculture ke CNU ini harapannya dapat lebih mempererat relasi dan kerjasama dua Universitas dan riset group yang dikembangkan di Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, sekaligus memberikan peluang dan kesempatan kepada peneliti-peneliti muda untuk mengembangkan penelitian pertanian modern dan kolaborasi dengan peneliti di level Internasional.
Kontributor:
[simple-author-box]
Penelitian ini dilakukan oleh Sumardo Purba dibawah bimbingan Dr. Andri Prima Nugroho, S.TP., M.Sc.,Ph.D. dan Susilo Hadi., S.Si., M.Si., Ph.D. Pengembangan sistem ini dilakukan di Smart Agriculture Resarch, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada.
[simple-author-box]
Komentar Terbaru