
Tim peneliti dari Smart Agriculture Research Center UGM telah mengembangkan sistem pemantauan kesehatan tanaman berbasis sinyal listrik tanaman. Penelitian ini mengusulkan konsep baru dalam memantau kesehatan tanaman untuk pertanian indoor. Berbeda dengan teknologi spektral yang memiliki keterbatasan dalam operasi pemantauan kesehatan tanaman di pertanian indoor, penelitian ini berfokus pada konsep fisiologi tanaman, yaitu sinyal listrik tanaman.
Sistem yang dirancang mengintegrasikan kabel Ag sebagai elektroda untuk menangkap sinyal listrik tanaman. Filter low-pass dan penguat operasi digunakan untuk pemrosesan sinyal, sementara mikrokontroler dan logger data menangani penyimpanan dan analisis data. Kalibrasi untuk sistem ini memerlukan generator fungsi. Hasil kalibrasi dianalisis menggunakan metode statistik seperti MAPE. Sistem akan menerapkan berbagai teknik analisis canggih seperti domain waktu, domain frekuensi, dan metode pembelajaran mesin. Tujuan dari analisis ini adalah untuk meningkatkan deteksi awal stres tanaman, sehingga berkontribusi pada manajemen tanaman yang lebih efisien di sistem pertanian indoor. Sistem pemantauan ini berpotensi meningkatkan kesehatan tanaman dan mendukung praktik pertanian berkelanjutan. Keunggulan sinyal listrik tanaman dalam merespon perubahan lingkungan secara cepat menjadi langkah pertama untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dengan memberikan pemantauan real-time dan rekomendasi lingkungan.

Publikasi penelitian ini berjudul “Design of Smart Plant Electrical Signal Monitoring System for Indoor Farming”, dipresentasikan dalam Konferensi Internasional ke-5 tentang Pertanian dan Inovasi Cerdas (ICoSIA 2024) yang diselenggarakan secara daring pada tanggal 19 Maret 2025. Penelitian ini dilakukan oleh Saifuddin Afif, Ardan Wiratmoko, Andri Prima Nugroho, Takashi Okayasu, dan Lilik Sutiarso. Abstraksi dapat diakses melalui DOI https://doi.org/10.1051/bioconf/202516705004.